SURABAYA - Bergaya hidup mewah di hadapan
rekan-rekannya selalu dilakukan oleh Nita (bukan nama sebenarnya),
mucikari cilik asal Surabaya, Jawa Timur.
Dari penyelidikkan
polisi terungkap bahwa remaja berusia 15 tahun itu kerap mengajak
rekan-rekannya makan di sebuah restoran cepat saji di Jalan Basuki
Rahmat.
”Pelaku sering kali mentraktir rekan-rekannya seolah-olah
memang paling banyak duit,” kata Kasubnit VC Unit Jatanum Satreskrim
Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan.
Saat itulah, Nita
kerap memamerkan barang-barang mewah, seperti gadget. Beberapa gadget
terbaru pun seperti BlackBerry dipamerkan kepada teman-temannya itu.
“Di
hadapan teman-temannya sering gonta-ganti telefon genggam. Kontan saja
membuat rekannya bertanya-tanya dan penasaran. Terlebih lagi dengan
kebiasaan yang sering mentraktir itu,” ujarnya.
Memanfaatkan rasa
penasaran rekan-rekannya, Nita menceritakan pengalamannya kemudian
mengajak mereka untuk mencari uang dengan cara mudah. Terlebih, beberapa
korban mengaku sudah pernah melakukan hubungan layaknya suami istri.
”Saat ditawari oleh pelaku mereka menurut saja. Korban-korban itu mengaku sudah tidak perawan lagi,” sambungnya.
Seperti
diberitakan, polisi mengungkap kasus perdagangan anak di bawah umur.
Kasus ini terungkap berawal saat polisi menggerebek salah satu hotel di
kawasan Darmokali, Surabaya. Tersangka dibekuk bersama tiga temannya,
satu di antaranya adalah kakak kandung tersangka.
Selain
mengamankan pelaku dan tiga korban yang semuanya masih pelajar itu,
petugas juga menyita beberapa barang bukti, di antaranya uang tunai Rp3
juta, BlackBerry, serta satu lembar billing hotel tertanggal 8 Juni
2013.
|