Harapan ini, disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI Dr Drs Sulistyo MPd dan Ketua PGRI Provinsi Jateng Dr Drs Subagyo Brotosejati MPd, Sabtu (15/6). Keduanya datang ke Wonogiri, untuk memberikan pembinaan kepada sekitar 1.000 guru. Sulistyo, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Jateng ini, hadir bersamaan dengan acara peresmian gedung pertemuan baru, yang dibangun oleh PGRI Wonogiri.
Kemajuan bangsa, memerlukan pendidikan bermutu, sedang pendidikan bermutu membutuhkan guru profesional, sejahtera, terlindungi, dan bermartabat. Itulah sebabnya dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru, PGRI mendorong pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru, sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Gedung baru yang dibangun PGRI ini, hadir menjadi sarana pertemuan terbesar dan temegah di Kabupaten Wonogiri. Peresmiannya dilakukan Bupati Danar Rahmanto yang diwakili Sekda Drs Budisena MM.
"Mampu menampung sekitar 1.500 orang," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PGRI Wonogiri, Drs Tunggal Widodo BS MPd.
Pembangunannya, ungkap Tunggal, dilakukan dari uang hasil iuran para anggota PGRI. Tunggal, yang menjabat pula sebagai Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, menyatakan, saat ini hasil iuran terkumpul sebanyak Rp 3,363 miliar.
Dari dana ini, kemudian dilakukan pembangunan tahap pertama yang mencakup sarana gedung pertemuan induk dengan dana Rp 2,175 miliar. Termasuk fasilitas ruang pertemuan berskala kecil di lantai dua, ruang pengurus, beserta kelengkapan lainnya.
Pelaksanaan pembangunan tahap pertama dilakukan sejak 7 April 2012 sampai dengan 28 Februari 2013. Disusul pembangunan tahap kedua, dimulai 2 Mei 2013, untuk pembangunan ruang sekretariat, ruang lobi, ruang penjaga, kamar tidur dan musala, yang dianggarkan dengan dana Rp 1,195 miliar. Keberadaan kamar tidur, diperuntukkan bagi para murid dan guru dari daerah yang memerlukan fasilitas akomodasi, ketika mengikuti perlombaan dan kejuaraan di ibukota Kabupaten Wonogiri.
Gedung pertemuan ini, ungkap Tunggal, memiliki multimanfaat, yang tidak saja digunakan oleh PGRI, tapi juga dapat dipakai oleh masyarakat umum yang memerlukan. Yakni dapat dipakai untuk menggelar acara resepsi mantu, sebagai tempat menonton bareng pemutaran film secara massal, untuk Rapat Anggota Tahunan (RAT), dan untuk acara massal pelepasan kelulusan murid.
Untuk memeriahkan upacara peresmian, ditampilkan tari tradisional Gambyong Pareanom yang dimainkan oleh tujuh guru wanita dari PGRI Cabang Kecamatan Slogohimo, pimpinan Drs Parwiyanto. Juga ditampilkan paduan suara dari group PGRI Wonogiri.
SUMBER
|
Agung Budianto