Sejak awal audisi KDI-5, kontestan asal Nganjuk, Jawa Timur Vita
memang telah sangat kental dengan musik campursari yang selama ini
digelutinya di daerahnya. Hingga kini, ketika pemilik nama asli Novita
Anggraini ini menjuarai KDI-5, cengkok khas campursarinya tak pernah
ditinggalkannya.
"Dari awal, saya memang lebih ke campursari. Saya banyak nyanyi
campursari di daerah saya Nganjuk sana," katanya dengan logat Jawa
Timur-an yang medhok kepada GudegNet beberapa waktu lalu di Galeria Jogja.
Penyanyi yang saat ini masih tercacat sebagai mahasiswi Sastra Indonesia
di Universitas Terbuka Nganjuk ini mengaku hidupnya sangat berbeda
setelah menjuarai KDI-5 TPI pada tahun lalu.
"Kalau dulu saya ga pernah diperhatikan oleh masyarakat di Nganjuk, tapi
sekarang kalau pulang kampung pasti dimintai foto bareng," ujarnya
sembari meringis bangga.
Meski demikian, dara kelahiran 10 November 1987 ini juga mengaku banyak
hal yang hilang seketika menjadi juara KDI. Penyuka sepeda motor ini tak
lagi bisa bergaul dengan orang-orang kecil yang sangat dekat dengan
kehidupan sehai-harinya dulu.
"Dulu saya sering cakruk dengan tukang becak di kampung saya. Tapi sekarang saya ga bisa lagi," tukasnya sambil sedikit memelas.
Sejak menjadi juara KDI-5, Vita diharuskan tinggal di Jakarta. Kontrak
dengan manajemen TPi selama tiga tahun harus diselesaikannya, meski
mantan penyiar radio ini ingin segera pulang kampung.
"Aku tuh ga betah di Jakarta. Setiap minggu saja mesti pulang ke Nganjuk," tegasnya.
Saat ini, Vita bersyukur telah bisa menyenangkan kedua orang tuanya di
rumah. Usai kontaknya nanti, Vita mengaku akan menciptakan usaha yang
diharapakan bisa menghidupinya.
"Setelah KDI ini, saya ingin membuat EO," ujarnya sambil berbinar.
"Kalau tidak, nanti saya buka warung sego pecel asli Nganjuk, tapi bukan
Madiun lho," tegasnya mengakhiri pembicaraan.
Menjadi seorang bintang, bagi Vita bukanlah hal yang mudah, bahkan
mungkin tidak sempat terpikirkan sedikitpun olehnya. Kini ia telah
meraihnya. Manis dan pahit adalah bayaran yang harus ditelan ketika
semuanya telah diputuskan.
Vita mungkin adalah satu dari ribuan bahkan jutaan putri daerah yang
sempat bermimpi untuk menjadi 'seseorang' di pentas hiburan dangdut
nasional. Satu hal yang hingga kini masih sering dikatakan oleh Vita,
Jadilah diri sendiri meski untuk menjadi 'seseorang' yang lain.
|